undefined undefined, undefined
Author: Praci-Lovers | Filed Under: praci

satu lagi nie yang baru dari Pracimantoro, yah mungkin dah kadaluarsa sih, tapi baru empat hari yang lalu gue nyadar di tanah kelahiranku sudah berdiri tegap sebuah museum karst dunia. Musium yang terletak di desa Gebangharjo, kecamatan Pracimantoro ini rencananya akan dijadikan sebuah musium yang bertaraf Internasional. tapi apa itu musium karst????Karst adalah sebuah bentukan di permukaan bumi yang pada umumnya dicirikan dengan adanya depresi tertutup (closed depression), drainase permukaan, dan gua. Daerah ini dibentuk terutama oleh pelarutan batuan, kebanyakan batu gamping. (wikipedia)
Jadi Praci akan dijadikan museum batu gamping???, bukan!!!, namun tempat ini akan dijadikan penyimpanan batu-batu antik dan bersejarah yang bertaraf Internasional. Latar belakang dipilihnya desa Gebangharjo ini sebagai tempat berdirinya museum dikarenakan desa ini benar-benar sesuai dengan pengertian karst dari wikipedia, desa ini memiliki sekitar 5 gua yang terbentuk dari batuan gamping. dan goa yang paling terkenal akan keindahannya adalah goa tembus, goa ini memiliki panjang kurang lebih 10-15 meter antara ujung satu dengan yang lain.

Goa Tembus


selain itu letak dari desa Gebangharjo ini sangatlah strategis, berjarak hanya sekitar 3 km dari pusat kota Pracimantoro dan berbatasan langsung dengan Daerah Istimewa Yokyakarta (D.I.Y.) oleh sebab itulah banyak orang yang merasa yakin bahwa proyek pembangunan Museum Karst Dunia yang sangat megah ini akan berhasil, bahkan walaupun saat ini museum belum diresmikan dan masih kosong mlompong (belum ada isinya) sudah banyak warga Pracimantoro dan sekitarnya yang antusias untuk sekedar menyaksikan keindahan goa dan kemegahan museum, meskipun untuk memasuki kawasan tersebut kita harus merogoh kocek Rp. 3000,-.
namun masih terdapat beberapa kelemahan/kekurangan-kekurangan yang ada di sekitar tempat tersebut, dulu sewaktu pertama kali Goa Tembus diresmikan oleh Bupati Wonogiri kondisinya masih sangat terawat, namun kini semua sudah mulai terabaikan, banyak tempat-tempat berteduh yang rusak, jalan-jalan berlubang, dll. Namun saya sendiri berharap, setelah selesainya pembangunan museum semua fasilitas mulai diperbaiki kembali.


dipstkan dari: karya anak praci